Sabtu, 27 Oktober 2012

Hindari 10 Perkataan Ini dalam Menjalani Kehidupan

Setidaknya ada 10 kalimat yang memiliki dampak cukup unik pada motivasi hidup. Saya tidak berani berkata “harus menghindari” kalimat-kalimat ini.. Saya hanya bisa “mewaspadainya” sebelum kalimat-kalimat itu menyusun kekuatannya dan mulai menjadi jangkar dalam hidup saya   1. Saya tidak mungkin melakukannya
Hmm… saya tidak perlu mengkerdilkan diri dan kemampuan saya untuk berkata seperti itu. Saya percaya, sebagai ciptaan yang paling sempurna, ada kekuatan luar biasa yang telah diturunkan langsung dari atas ‘sono’ .
2. Saya tidak punya bakat
Bakat? talenta? yup.. saya akui, “Pintar memang bisa dipelajari, tetapi “bintang” adalah dilahirkan“. Ada beberapa orang yang dianugerahi talenta luar biasa. Tetapi, hal ini bukan berarti orang yang lainnya tidak mempunyai talenta apa pun, kan? Saya sering melihat bagaimana orang-orang bisa berhasil walau hanya berbekal satu atau dua talenta saja. Sebaliknya saya juga sering melihat banyak orang gagal dan terbuang walau sebenarnya multitalenta.
Sikap, perilaku, dan perkataan justru lebih menentukan bagaimana seseorang bisa dihargai dan diterima oleh lingkungannya. Saya sendiri lebih menghargai, mendukung, bahkan memprioritaskan “orang-orang biasa” yang berperilaku santun, tekun, dan lemah lembut, daripada mereka yang berbakat luar biasa tetapi memiliki sikap dan perkataan yang kasar atau tidak mengenakkan.. (I know it is ridiculous, but that’s the fact.. ; ) )
Hmmm.. anyway, “bakat” sendiri bukan sebuah hal yang statis. Bakat “ada” karena apa yang biasa dilihat, didengar, dirasakan.. ini proses selama bertahun-tahun. Seorang anak yang dilahirkan dari keluarga seniman.. karena terbiasa mendengarkan nyanyian ibunya sejak kecil, karena terbiasa melihat bapaknya menggambar, saya yakin, ketika dewasa ia akan mewarisi bakat seni orang tuanya (walau belum tentu menyukainya). Demikian juga anak-anak lain yang dibesarkan dari keluarga bisnisman, ilmuwan, dan sebagainya. Sekalipun hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan psikolog, tetapi saya boleh percaya bahwa manusia punya kuasa untuk menciptakan “bakat”!
 3. Saya cuma lulusan SD
Kata “SD” pada kalimat di atas boleh diganti dengan “SMP”, “Kejar Paket A”, “TK”, atau apalah.. Yang jelas, pendidikan bukan penentu utama keberhasilan seseorang. Memang, mereka yang berpendidikan tinggi akan lebih berpeluang berhasil dari pada yang berpendidikan rendah (maaf). Tetapi bukan berarti lulusan SD tidak bisa berhasil. Saya sering melihat bagaimana sebuah perusahaan yang mayoritas karyawannya sarjana, tetapi ternyata pemiliknya hanya lulusan SD. Anda juga bisa membaca salah satu cerita konyol mengenai hal ini di artikel Email Anak SMP. Bahkan, 6 dari 10 Pemuda Pengubah Dunia yang saya tulis beberapa waktu lalu itu juga tidak pernah lulus kuliah!
So, what? Saya akan berusaha untuk tidak menyalahkan pendidikan sebagai topeng kemalasan dan kebodohan saya. Jika tidak tahu, ya belajar.. simple kan?
 4. Lingkungan saya tidak mendukung
Banyak sekali orang-orang hebat lahir dari keadaan yang sama sekali mendukung. Siapa saja? terlalu banyak untuk disebutkan . Beberapa di antaranya pernah tertulis di kategori Tokoh Inspiratif. Banyak tulisan dan lagu hebat yang justru lahir saat penulisnya masih di dalam penjara. Banyak orang kaya lahir dari keluarga miskin. Banyak ilmuwan yang dulunya dianggap bodoh atau gila, bahkan Thomas A. Edison pun pernah ditolak masuk SD karena dianggap idiot. Saat keadaan berkecamuk karena perang dan menjadi pengungsi, Albert Einstein malah dinobatkan menjadi Doktor dan Guru Besar. Bung Karno juga bukan sarjana politik, beliau adalah insinyur, dalam keadaan terbuang di Bengkulu, beliau malah merancang beberapa rumah dan merenovasi Masjid Jami’ di tengah kota. Tom Cruise? Ah, dia hanya seorang disleksia yang susah membedakan antara huruf “b” dan “d”. Keadaan bisa membuat berhasil tetapi bisa juga membuat gagal. Yup, Semua tergantung dari bagaimana cara melihat dan menghadapinya..


5. Masa lalu saya hancur
Dalam konteks ini, sepertinya kisah mengenai Oprah Winfrey bisa menutupnya. Yup, orang tuanya bercerai, dan lebih parah lagi, dia pernah diperkosa oleh saudara sepupunya. Tiap orang tahu, mengatasi problem masa lalu memang rumit. Masa lalulah yang membentuk diri dan menentukan bagaimana sifat dan sikap seorang manusia. Tetapi, itu “hanya film”.. yah, film! cukup untuk dilihat dan diikuti ceritanya, bisa dijadikan inspirasi atau motivasi hidup (kalo perlu), atau bisa juga dijadikan ‘hobi’ saat senggang. Tetapi, film hanya film.. berbeda dengan kenyataan sekarang.
Ia hanya dokumentasi sejarah dan tidak ada yang bisa dirubah. Kenapa harus ngotot pada sesuatu yang sudah tidak bisa dirubah? Lebih baik jika menyutradarai “film baru” yang ceritanya bisa dirubah seperti yang diinginkan.. saya biasa menyebut film baru tersebut: “Masa Depan“.


6. Saya tidak punya kesempatan
Hmm.. setahu saya setiap orang diberi waktu yang sama setiap harinya: 24 jam. Kenapa hasilnya bisa lain? Yup, setiap orang menggunakannya dengan caranya masing-masing. Memang, setiap orang dianugerahi lingkungan yang berbeda-beda. Ada lingkungan yang memang cukup kondusif untuk maju, tetapi ada juga yang destruktif bagi kemajuan. Tetapi, bukan berarti kesempatan itu tidak ada!
Jika melihat kemiskinan, berarti saya diberi kesempatan untuk mengentaskan kemiskinan. Jika melihat orang tertimpa musibah, berarti saya diberi kesempatan untuk menolong.. sekali lagi, Kesempatan! Ia selalu ada di sekitar saya. “Kesempatan” adalah pemicu kemauan seseorang untuk merubah sesuatu yang gak beres menjadi beres.. sesuatu yang gak baik menjadi baik. “Kesempatan” tidak hanya muncul pada situasi-situasi yang mengenakkan, malah sebaliknya, semakin kritis lingkungan, akan semakin banyak kesempatan yang muncul. Bukankah krisis ekonomi tahun 1998 yang lalu justru malah melahirkan banyak sekali jutawan-jutawan baru? Bukankah mereka yang ‘berhasil’ adalah mereka yang bisa melihat dan memanfaatkan “kesempatan” ini?
 7. Saya kurang beruntung
Yup, keberuntungan memang bisa dikatakan sebagai hal yang statis, ia tidak datang begitu saja pada setiap orang. Ia memang seperti anugerah. Jika keberuntungan memang sulit diusahakan, lalu kenapa tidak memintanya kepada Sang Pemberi Anugerah? . Dulu pernah ada penelitian mengenai hal ini. Lengkapnya pernah tertulis di artikel The Luck Factor. Yeah.. di situ terdapat beberapa tips untuk ‘merayu’ Sang Pemberi agar selalu melimpahkan keberuntungan pada umatnya.


8. Saya Takut Sakit Hati lagi
Di twitter, seorang sahabat pernah menulis “Mencintai, memiliki, dan merasa kehilangan adalah satu paket kehidupan yang tidak dapat dipisahkan..”. Selain itu, di blog ini juga pernah ada tulisan Tentang Perpisahan. Yup.. “Kelak, setiap orang pasti akan meninggalkanmu, atau justru kamu yang akan meninggalkan mereka.. “. Sakit hati juga sebuah bagian penting dari proses kehidupan.. bukankah Hati yang sempurna dan bijaksana adalah justru hati yang memiliki banyak bekas luka?


9. Saya khawatir jika hasilnya mengecewakan
Tidak ada satu orang pun yang tidak pernah mengecewakan orang-orang di sekitarnya. Tidak mungkin memiliki banyak teman tanpa memiliki sedikit musuh. Tidak ada karyawan yang sama sekali tidak pernah mengecewakan atasannya. Yang paling penting adalah apa yang harus dilakukan jika ternyata mengecewakan orang lain? yup.. Tiga Kata Ajaib mungkin bisa bisa membantu.. ^^


10. Saya takut salah
Nobody perfect! That’s all.. . Setahu saya.. orang yang takut salah dan takut gagal justru malah lebih banyak berbuat kesalahan. Tidak ada percobaan ilmiah yang tidak pernah gagal. Tidak ada pengusaha sukses yang belum pernah bangkrut, tidak ada peruntung tenar yang belum pernah mengalami kerugian, tidak ada aktivis yang tidak pernah teraniaya, tidak ada tokoh politik yang belum pernah dikritik, dan tidak ada selebritis terkenal yang belum pernah dicacimaki. Yup.. ini adalah “kuat-kuatan”, mereka yang tahan terhadap dampak kesalahan yang pernah dibuat dan tidak pernah berhenti berusaha.. merekalah yang berhasil.. ^^
   

Jumat, 19 Oktober 2012

Suka, Sayang atau Cinta?

Suka, sayang dan cinta itu beda tipis. Saking tipisnya kadang kita jadi bikin kesalahan yang berdampak besar untuk perasaan kita sendiri. Suka, sayang dan cinta juga bikin kita bingung, apalagi kalau kita lagi terjebak di antara dua orang, dan mulai bingung siapa yang harus di pertahanin.

Buat ngeyakinin perasaan lo, yuk liat perbedaan suka, sayang dan cinta.


Saat lo MENYUKAI seseorang, lo ingin memilikinya untuk keegoisan lo sendiri.
Saat lo MENYAYANGI seseorang, lo ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk diri lo sendiri.
Saat lo MENCINTAI seseorang, lo akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun lo harus mengorbankan jiwa lo.

Saat lo MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka lo akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat lo MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka lo akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
Saat lo MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka lo akan menggenggam erat tangannya...

SUKA adalah saat ia menangis, lo akan berkata "Sudahlah, jangan menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan lo akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan lo akan membiarkannya menangis di pundak lo sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama."



SUKA adalah saat lo melihatnya, lo akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."
SAYANG adalah saat lo melihatnya, lo akan melihatnya dari hati lo dan bukan mata lo.
CINTA adalah saat lo melihatnya, lo akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."

Pada saat orang yang lo SUKAi menyakiti lo, maka lo akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang lo SAYANGi menyakiti lo, lo akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang lo CINTAi menyakitilo, lo akan berkata, "Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan."

Pada saat lo SUKA padanya, lo akan MEMAKSANYA untuk menyukai lo.
Pada saat lo SAYANG padanya, lo akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat lo CINTA padanya, lo akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...

SUKA ...      =  lo akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG ... = lo akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA ...     = lo akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

Jadi intinya,

SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.


Nah gimana? Lo cinta atau sayang atau cuman suka sama dia?
Tapi bagaimanapun, rasa suka BISA berkembang jadi rasa sayang dan rasa sayang otomatis akan tumbuh jadi cinta. Tapi kalo lo lagi bingung antara dua orang, lo pilih yang ada di kategori sayang atau cinta. Karena orang yang lo suka, blm tentu bisa bikin lo sayang sama dia.

Dan, jangan pernah tinggalin orang yang lo cinta atau lo sayang, demi orang yang lo suka. Karena pada akhirnya itu akan ngeberatin lo. Kecuali orang yg lo cinta atau lo sayang itu emang ga pantes untuk dipertahanin.